Nama Masjid Yang Baru Di Solo

Nikmati Ramadan di Kota Solo dengan Rental Mobil TRAC

Rasakan sendiri indahnya keharmonisan saat syahdunya budaya lokal berbaur dengan gegap gempita bulan Ramadan di Kota Solo. Susuri jalanan kota dan mampirlah ke destinasi-destinasi andalan Solo bersama layanan rental mobil dari TRAC.

Lokasi Solo yang nggak jauh dari Yogyakarta juga membuat kota ini bisa menjadi alternatif destinasi saat sobat berlibur ke Kota Gudeg. Sobat bisa menggunakan rental mobil Yogyakarta dan menjelajahi Kota Solo dalam sehari penuh.

Agar perjalanan semakin aman dan menyenangkan, pilihlah rental mobil yang andal dan memiliki rekam jejak yang baik. Pertimbangkan juga untuk memilih rental mobil yang menawarkan kemudahan reservasi sekaligus menjamin keamanan transaksi mu.

Pesan rental mobil Yogyakarta dan kota-kota lainnya melalui halaman reservasi di website TRAC dan aplikasi TRACtoGo. Download aplikasinya di Playstore atau Appstore dan nikmati berbagai kemudahan layanan TRAC.

Di aplikasi TRACtoGo, sobat bisa mengatur sendiri durasi sewa, tanggal dan lokasi penggunaan hingga memantau langsung ketersediaan armada yang diinginkan.

Untuk keamanan dan kemudahan transaksi, sobat TRAC bisa melakukan pembayaran dengan mudah langsung dari aplikasi TRACtoGo. Dengan metode pembayaran mulai dari kartu kredit, virtual account hingga dompet digital.

Informasi terkini, jangan lupa follow media sosial TRAC melalui instagram @trac_astra, facebook TRAC-Astra Rent a Car maupun twitter @TRACastra.

Kemanapun treknya, pakai TRAC aja!

Masjid megah yang berdiri di pusat kota Surakarta atau Solo, merupakan salah satu bentuk persahabatan yang sangat erat antara Bapak Joko Widodo dan Sheikh Mohammed bin Zayed. Saat kunjungan Sheikh Mohammed bin Zayed ke Indonesia pada bulan Juli 2019, Beliau menyampaikan ingin menghadiahkan masjid di kampung halaman Bapak Presiden Jokowi.

Singkat cerita, akhirnya utusan dari Indonesia dan Uni Emirat Arab mencari lahan, tanah wakaf atau milik Pemerintah di Solo dan sekitarnya. Dari beberapa alternatif yang ditawarkan oleh tim tersebut, akhirnya Bapak Presiden Joko Widodo dan Sheikh Mohammed bin Zayed memilih tanah milik negara di Gilingan Banjarsari Surakarta, karena tempat tersebut dianggap tidak jauh dari rumah Bapak Joko Widodo.

Masjid tersebut kemudian diberi nama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (MRSZS). Sebuah nama yang diambil dari Ayahanda dari Sheikh Mohammed bin Zayed. Nama ini sama dengan nama Masjid kebanggaan masyarakat Uni Emirat Arab di Abu Dhabi. Oleh karena itu, masjid ini sering disebut juga sebagai replika Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi. Namun demikian, meskipun replika, Masjid ini juga mengandung sentuhan lokal dan Indonesia, seperti karpet batik di ruang sholat utama (main prayer) dan motif Kawung di beberapa pintu masjid.

Masjid ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed pada tanggal 14 November 2022, dan dibuka untuk umum oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin pada tanggal 1 Maret 2023.

Ke depan, Masjid ini diharapkan bukan hanya sebagai tempat ibadah semata, namun juga sebagai tempat pengembangan nilai-nilai keagamaan yang moderat, perdamaian, dan kebangsaan. Di samping itu, masjid ini juga dapat semakin memperkuat kerjasama dan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Lokasi dan Waktu Kunjungan

Masjid Sheikh Zayed Solo berdiri di atas lahan yang dulunya digunakan sebagai Depo Pertamina Gilingan. Nggak sulit mencari lokasi masjid ini sob. Selain telah menjadi ikon baru kota Solo, titik lokasinya juga mudah ditemukan di peta digital seperti google maps.

Masjid Sheikh Zayed Solo berada di Jalan Ahmad Yani No. 128 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Posisinya persis di sisi jalan utama, jadi pasti mudah banget aksesnya.

Lokasinya juga terbilang berada di sekitar episentrum wisata Solo. Sobat TRAC hanya perlu 10 menit berkendara ke titik-titik wisata Kota Solo seperti Pasar Klewer, Pasar Gede serta Keraton Surakarta dan Keraton Mangkunegaran dengan taman Pracima yang populer.

Di hari-hari biasa, Masjid Sheikh Zayed Solo dibuka untuk umum mulai dari 3 pagi menjelang Subuh hingga setelah pelaksanaan Sholat Isya pukul 9 malam. Namun, khusus di Bulan Ramadan, masjid ini bisa dikunjungi selama 24 jam.

FasilitasMasjid Sheikh Zayed Solo

Berdiri di atas lahan seluas 3 hektare, Masjid Sheikh Zayed Solo memiliki luas bangunan utama sekitar 8.000 meter persegi. Masjid ini dilengkapi dengan empat menara dan berhiaskan satu kubah utama dan 81 kubah kecil dengan hiasan batu alam.

Masjid ini disinyalir mampu menampung hingga 10.000 jemaah dengan perkiraan total 4.000 diantaranya berada pada bangunan utama. Nggak cuma itu sob, Masjid yang terdiri dari dua lantai ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti CCTV serta akses yang ramah bagi difabel dan lansia.

Disini, sobat TRAC akan dengan mudah menemukan tempat wudhu yang bersih dan terawat baik bagi pria maupun wanita. Terdapat juga ruang pengelola, perpustakaan, ruang VIP yang bisa mengakomodasi kunjungan orang-orang penting serta basement dan taman.

Karena telah diproyeksikan sebagai salah satu destinasi wisata religi, maka telah disiapkan pula lahan parkir yang mampu menampung hingga lebih dari 20 bus.

Sejarah Pembangunan Masjid

Masjid Sheikh Zayed Solo merupakan lambang kedekatan Uni Emirates Arab (UEA)dengan Indonesia. Nggak cuma sebagai simbol, masjid bergaya timur tengah ini juga merupakan hibah yang diberikan langsung  Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan buat Indonesia.

Dilihat dari bentuk bangunannya, Masjid Sheikh Zayed Solo sengaja dibuat semirip mungkin dengan Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi, UEA. Bedanya hanya pada ukurannya yang lebih kecil.

Meski merupakan replika Masjid di UAE yang khas bergaya timur tengah, nyatanya Masjid Sheikh Zayed Solo ini juga punya sentuhan budaya lokal lho. Sobat TRAC bisa memperhatikan di beberapa bagian lantai yang terlihat memiliki motif batik kawung.

Sebagai salah satu wujud persahabatan dua negara, peresmian masjid ini dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo beserta Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) pada 14 November 2022 silam.

Ingin berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed Solo? Simak aturannya

Masjid Sheikh Zayed Solo terbuka untuk siapapun yang mau berkunjung, nggak cuma umat Islam yang akan beribadah tapi juga penganut agama lain yang mau mengagumi kemegahan arsitekturnya dengan beberapa aturan yang mesti dipatuhi.

Karena merupakan tempat ibadah maka dianjurkan memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat. Aturan ini juga berlaku untuk pengunjung beragama lain. Pengunjung wanita yang nggak berjilbab  diwajibkan memakai tudung/kerudung penutup kepala.

Membersihkan kaki dan memastikan kaki sudah kering sebelum masuk area masjid. Pengunjung juga dilarang membuka jendela karena suhu di dalam ruangan sudah diatur.

Terdapat juga aturan umum lain seperti larangan mencorat-coret area masjid, larangan merokok, makan, minum dan tidur di area masjid, serta dilarang berisik dan membuat kegaduhan yang bisa mengganggu kegiatan ibadah.

Agar area sekitar masjid bisa teratur, pengunjung tidak diperkenankan membawa tikar dan dilarang bermain di kolam yang berada di lokasi Masjid. Untuk menjaga keasrian di sekitar masjid, pengunjung juga tidak diperkenankan menginjak tanaman dan rumput yang ada di area Masjid.

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Bangunan megah tersebut merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Solo merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Foto: CNN Indonesia/Rosyid

Sebagai replika, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo memiliki bentuk sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid yang dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina itu memiliki empat menara, satu kubah utama, dan puluhan kubah kecil yang menghiasi atap bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ukurannya tidak sama persis dengan yang di Abu Dhabi. Yang di sini lebih kecil," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa beberapa waktu lalu.

Tak hanya bentuk dan warna, kualitas bahan bangunan pun diupayakan semirip mungkin dengan Masjid Sheikh Zayed. Di antaranya marmer yang harus didatangkan langsung dari Italia. Marmer tersebut digunakan untuk membalut seluruh lantai dan sebagian dinding masjid.

Meski memiliki bentuk yang sama persis dengan masjid di Abu Dhabi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo memiliki ciri khas tradisional. Ia meminta agar sebagian lantai masjid dihiasi dengan motif batik kawung. Motif tersebut bisa ditemui di pelataran masjid.

Tak hanya itu, motif batik juga menghiasi karpet yang membalut lantai bangunan utama masjid. Motif batik tersebut bisa ditemui di bagian tepi karpet, dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.

Tepat di tengah bangunan, terdapat lampu yang tergantung dari tengah kubah utama. Lampu megah tersebut berwarna keemasan.

Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden MBZ kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan kedua negara. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut biaya pembangunan sebesar hampir Rp 300 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Presiden MBZ.

Teguh mengatakan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan mampu menampung 10 ribu jamaah. Bangunan utamanya memiliki kapasitas empat ribu orang. Selebihnya bisa menempati pelataran di sisi timur masjid yang cukup luas.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan juga digadang menjadi pusat penyebaran Islam moderat di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Masjid Sheiks Zayed dilengkapi dengan perpustakaan, ruang transit VIP, ruang pengelola, dan taman.

Baru diresmikan setahun lalu, Masjid Raya Sheikh Zayed telah menjelma jadi salah satu ikon wisata di Solo. Bersama dengan Keraton Surakarta dan Pasar Klewer yang legendaris, masjid megah ini akan menambah warna-warni perjalanan sobat TRAC kala melancong di Kota Budaya ini.

Diresmikan dengan nama Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta, masjid ini bisa masuk dalam itinerary perjalanan saat berkunjung ke Kota Solo maupun Yogyakarta.

Apalagi di Bulan Ramadan seperti sekarang, Masjid Raya Sheikh Zayed jadi salah satu destinasi favorit untuk wisata religi lho, sob. Wisatawan bisa mampir untuk menunaikan ibadah sekaligus menikmati kemegahannya.

TRAC akan mengajak sobat selangkah lebih dekat mengenal Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Temukan kisah di balik pembangunannya dana fakta-fakta unik tentang masjid ini.

Hal Tentang Masjid Sheikh Zayed Solo